Pengertian Perdagangan Internasional Dan Contoh Kegiatan Ekonomi

By | January 21, 2022

Perdagangan internasional merupakan aktivitas wajib bagi sebuah negara, baik yang memiliki status berkembang maupun maju. Pasalnya, tidak semua sumber daya dapat dipenuhi di dalam negara itu sendiri, melainkan harus mengimpor dari pihak lain.

Itu berarti, jika sektor perdagangan global tidak berjalan sebagaimana mestinya maka negara tentu akan merugi. Bahkan, pada situasi ekstrem, kebutuhan hidup hajat orang banyak serta-merta tidak terpenuhi pula. Itulah mengapa hingga hari ini seluruh negara terlibat perdagangan.

Apa Itu Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional mengacu pada istilah transaksi yang dijalankan oleh dua negara atau lebih. Kadang kala disebut juga sebagai international trade, dan jika ditinjau dari aspek sejarah, ini sudah berlangsung sejak zaman abad pertengahan silam.

Dengan kata lain, suatu transaksi hanya dapat dikatakan sebagai perdagangan internasional jika melibatkan dua negara atau lebih. Masing-masing dari mereka lalu membuat kesepakatan khusus perihal apa yang harus diperdagangkan.

Dalam artian lain, perdagangan berskala global ini disebut pula sebagai transaksi bisnis dengan keterlibatan sejumlah negara di mana membawa kepentingan masing-masing. Lebih jauh, hal tersebut dapat dijalankan oleh perseorangan, dan bukan hanya secara berkelompok.

Hasil dari terbentuknya perdagangan. internasional akan serta-merta memunculkan keterikatan ekonomi di antara negara-negara yang terlibat. Adapun lama perjanjiannya biasanya disepakati dalam jangka waktu tertentu, atau berdasarkan ketersediaan kebutuhan.

Secara umum, hubungan ekonomi di antara negara-negara di seluruh dunia mempunyai beberapa representasi. Itu bisa berarti harus ada pertukaran hasil atau output bagi pihak terlibat. Di sisi lain, ada pula yang sifatnya hutang di mana satu negara meminjamkan dana kepada negara lainnya. Akan tetapi, bukan hanya barang atau jasa, pada praktiknya aliran produksi pun bisa diperdagangkan.

Mengingat pelaksanaan perdagangan berskala global ini sudah berlangsung sejak puluhan abad lalu, tentunya serta-merta memberikan dampak khusus bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan bahkan politik praktis. Bagi sebagian negara, transaksi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan GDP atau Gross Domestic Product per kapita.

Jenis Perdagangan Internasional

Jika ditinjau dari segi partisipan yang terlibat, perdagangan internasional rupanya masih memiliki sejumlah istilah. Ketika transaksi menyatukan dua negara saja, maka dikenal sebagai bilateral. Sementara itu, saat menyatukan banyak negara dalam satu perjanjian kerja sama, biasanya disebut multilateral.

jelaskan pengertian perdagangan internasional

Namun demikian, ada pula jenis lain yang ditinjau berdasarkan bentuknya. Di sini, Anda akan mendapati bahwa perdagangan internasional jauh lebih variatif. Dari konsinyasi, kegiatan impor serta ekspor, border crossing, package deal, dan lain sebagainya. Semua itu mungkin untuk dilakukan selama negara-negara bersepakat mengadopsi bentuk atau jenis tertentu.

Satu hal yang pasti, tidak ada transaksi tanpa tujuan khusus. Masing-masing negara punya sasaran tertentu ketika memutuskan transaksi dengan negara lainnya. Meski begitu, perdagangan internasional sendiri memiliki tujuan yang berlaku umum ketika diselenggarakan.

Tujuan

Pernahkah Anda mendengar istilah pahlawan devisa? Ini salah satu contoh dalam perdagangan internasional di mana negara mengirimkan tenaga kerja terlatih kepada negara lain yang membutuhkan.

Dalam hal ini, meningkatkan devisa negara termasuk salah satu tujuan dari pengadaan perdagangan internasional. Misalnya transaksi berbentuk impor dan ekspor barang atau sumber daya alam. Seiring dengan menanjaknya devisa negara, tentu pada imbasnya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun internasional.

Pertumbuhan ekonomi atau dikenal juga sebagai GDP biasanya timbul dari akumulasi faktor produksi masyarakat yang bermukim di dalam atau di luar negeri. Bukan berarti seluruh masyarakat memberikan pengaruh signifikan terhadap GDP, melainkan sebatas faktor produksi dari mereka saja.

Seiring dengan peningkatan GDP dan intensitas kegiatan ekspor dan impor, maka adanya stabilitas harga bukanlah suatu keniscayaan. Dalam hal ini, pemerintah memiliki peranan penting untuk membuat harga-harga di pasaran terkontrol sehingga angka potensi terjadinya inflasi dapat ditekan sekecil mungkin.

Sebagai informasi tambahan, inflasi merujuk pada meningkatnya jumlah peredaran uang di masyarakat sehingga nilainya terasa tidak begitu berarti. Ujung dari fenomena ini, barang-barang akan mengalami kenaikan signifikan, dan tentu saja, itu akan membuat ekonomi nasional suatu negara memburuk.

Di sisi lain, perdagangan internasional juga bisa menjadi peluang membuka lapangan kerja. Misalnya dengan menyediakan sektor khusus untuk mengurusi administrasi impor dan ekspor. Kemudian, pada waktu bersamaan, para perusahaan yang terlibat menerima banyak order sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan harus ditambah agar proses produksi berjalan dengan lancar.

Melalui penambahan pesanan untuk perdagangan internasional, maka lapangan kerja di beberapa bidang terbuka lebar, yang pada imbasnya akan mengurangi angka pengangguran. Di sisi lain, international trade juga akan membantu memenuhi kebutuhan hidup di suatu negara, misalnya Indonesia yang mengelola kedelai hingga menghasilkan tempe, lalu dikirim ke Amerika atau Eropa.

Singkatnya, perdagangan internasional akan sangat menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat selama transaksinya sepadan atau tidak saling mencurangi. Ini juga bisa meningkatkan hubungan diplomatik di antara sesama negara, serta adanya keuntungan lain yang mungkin menyertai.

Tak kalah penting, adanya perdagangan internasional dapat dijadikan sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana negara-negara maju lebih dulu menguasainya. Contohnya ketika Indonesia bekerja sama dengan jepang yang memang terkenal mengalami kemajuan teknologi paling signifikan.

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Terlepas dari manfaatnya yang sedemikian rupa, ternyata perdagangan internasional memiliki dampak berkelanjutan. Hal itu pun sifatnya tidak selalu baik, bahkan cenderung ke arah negatif. Misalnya, timbul ketergantungan bagi negara berkembang kepada negara maju sehingga menekan angka kemandirian.

Tidak hanya itu, salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah meningkatkan transaksi berskala global dapat membuat pembelian produk asli negeri kian mengalami penurunan. Belum lagi jika memperhitungkan asimilasi aspek moralitas yang bisa jadi kurang cocok dengan konstruksi sosial di sebuah negara.

Contoh Kegiatan Ekonomi yang Termasuk Perdagangan Internasional

  1. Impor

Impor merupakan aktivitas yang mendatangkan produk asal luar negeri untuk kemudian dipergunakan secara optimal di dalam negeri. Misalnya, Indonesia membeli mobil kepada Jepang, maka artinya Indonesia mengimpor produk asal Jepang tersebut.

  1. Ekspor

Sebaliknya, ekspor mengacu pada aktivitas menjual barang ke luar negeri, misalnya antara Indonesia dan Amerika Serikat. Saat Indonesia mengirimkan panganan ke sana, maka negara ini telah melakukan ekspor.

  1. Konsinyasi

Konsinyasi atau proses perdagangan melalui mekanisme titipan. Dalam hal ini, pemilik produk akan menitipkan sesuatu di pasar internasional sembari menanti adanya pembeli, baik itu lewat jalur pelelangan ataupun bursa dagang.

  1. Barter

Meskipun barter sudah jarang digunakan, tetapi ini masih termasuk jenis transaksi di beberapa negara, bahkan untuk skala global. Tentu barang yang dipertukarkan harus mempunyai nilai setara atau mengikuti kesepakatan pihak-pihak terkait.

Perdagangan internasional harus dilakukan untuk alasan yang paling mendasar, yaitu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Barangkali di suatu negara tidak memiliki sumber daya tertentu, maka membutuhkan bantuan dari negara lainnya.

Bagaimanapun, tidak ada negara yang bisa mandiri sepenuhnya tanpa terlibat hubungan kerja sama internasional, seadidaya apa pun itu. Lagi pula, pola transaksi semacam ini sebenarnya memberikan peluang lebih besar untuk kemajuan bersama. Dengan catatan, tentunya Anda harus memenangkan persaingan yang ketat.