Jakarta – Enam produk dari Indonesia menjangkau penghargaan Good Design Award (GDA) atau G-Mark 2021, suatu ajang penghargaan rancangan tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Japan Institute of Design Promotion (JDP). Keenam produk tersebut sebelumnya ialah pemenang Good Design Indonesia (GDI) 2021.
“Dengan sukses menjangkau penghargaan ini, menjadi bukti bahwa produk Indonesia bisa berkompetisi di pasar global. Semoga penghargaan ini dapat menjadi pendorong dalam menggerakkan kembali sektor perdagangan,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).
Ia menerangkan lewat kerja sama antara Direktorat Jenderal PEN Kementerian Perdagangan dengan JDP, GDI sekarang sudah terkoneksi pribadi dengan GDA. GDI bisa disebut selaku screening permulaan bagi penerima untuk mengikuti GDA selain dari jalur mandiri.
[irp]
Tahun ini, urai Didi, Ditjen PEN memfasilitasi 20 produk GDI untuk mengikuti the 2nd Screening GDA pada 17-19 Agustus 2021 di Aichi Sky Expo Jepang. Hasilnya, enam produk Indonesia, yakni Kubiko, Poreblock, Mukura BYOND, Rekajalin, Jukung, serta Cakra Selaras Wahana menjangkau penghargaan.
Kubiko ialah produk tas koper dari PT Continental Panjipratama. Produk ini terinspirasi dari pola hidup mobile para wisatawan dengan permintaan tetap produktif, bahkan saat sedang bepergian.
Produk lainnya, Poreblock yakni inovasi beton berpori dalam bentuk paving block yang sanggup meresapkan air dari Teknologi Kanggo Nusantara Bagja. Memanfaatkan limbah watu bara dan memiliki laju infiltrasi 100 kali lebih singkat dari paving block konvensional, beton berpori ini memiliki kekuatan yang sanggup dilewati truk seberat 8 ton.
Peraih penghargaan G-Mark lainnya, Mukura BYOND dari PT Mujur Kurnia Ampuh, suatu roster yang berfungsi selaku lubang angin untuk ventilasi dan penerangan alami dalam bangunan. Berbahan keramik granit, produk ini 75 persen lebih ringan dibandingkan dengan roster bata dan beton.
Kemudian, Rekajalin yakni anyaman dari PT Berkat Kriya Tritunggal. Produk ini terinspirasi dari pernak-pernik relief candi dan corak anyaman suku Dayak, dibentuk dengan teknik anyam Holografis Byoliving. Anyaman ini menggunakan rotan bermutu dari hutan Kalimantan yang luas dan khusus diseleksi selaku material khas sanjungan bangsa.
Produk berikutnya, Jukung dari Karya Dua Anyam berupa wadah terbaru berupa kotak sederhana yang mengobrol kepraktisan penyimpanan dan hiasan yang serba estetik. Terinspirasi dari bentuk bahtera milik para penganyam perempuan Kalimantan Selatan, karya desainer Eugenio Hendro dan Du Anyam ini dibentuk secara handmade menggunakan materi purun yang fleksibel dan alami.
Terakhir, Cakra Selaras Wahana, suatu bangunan layang pertama di Indonesia yang berfungsi mengintegrasikan transportasi lazim moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta dengan Transjakarta Koridor I, XIII, dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Berdiri di ruas jalan terbatas, bangunan ini menjadi penyelesaian aksesibilitas bagi halte koridor XIII yang selama ini belum sanggup beroperasi alasannya yakni terletak di ketinggian sekitar 23 meter di atas jalan.
[irp]
Penghargaan ini, sambung Didi, dibutuhkan menjadi pintu pembuka yang lebih luas bagi produk Indonesia memasuki pasar global.
“Semoga di tahun depan, akan lebih banyak lagi produk-produk Indonesia yang sukses menjangkau G-Mark dengan prospek produk Indonesia akan lebih gampang memasuki pasar global, utamanya Jepang,” sebut Didi.
Sebagai informasi, GDI ialah penganugerahan rancangan berukuran nasional terhadap desainer dan pelaku kerja keras Indonesia yang bikin karya rancangan produk inovatif dan inovatif, serta memiliki nilai komersial tinggi di pasar global. Selain untuk mendorong kemajuan sektor rancangan industri nasional, penyelenggaraan GDI juga berencana untuk mengembangkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia lewat penciptaan produk-produk bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.