Parah Nih! Serangan Siber Bikin Bank-Bank Rugi Rp 246 Miliar

By | October 28, 2021

Jakarta – Industri perbankan memiliki bahaya mendapat serangan siber. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut menurut data International Monetary Fund (IMF) setiap tahunnya bank di dunia mengalami kerugian US$ 100 miliar.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat menyampaikan dari data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Juni 2021 ada sekitar 741,4 juta serangan. “Ini nyaris dua kali lipat di seluruh serangan siber yang terdeteksi pada 2020 sebanyak 495,3 juta serangan,” ujar beliau dalam peluncuran cetak biru transformasi perbankan, Selasa (26/10/2021).

Teguh menerangkan alasannya yaitu itu dikehendaki penguatan dari digitalisasi. Hal ini demi mengembangkan perbankan nasional yang berdaya saing. Oleh alasannya yaitu itu seni administrasi industri perbankan secara komprehensif dituangkan ke dalam roadmap pengembangan perbankan Indonesia 2020-2025.

“Ini jadi pijakan ekosistem perbankan dan infrastruktur pengaturan dan perizinan ke depannya,” terperinci dia.

[irp]

Untuk di Indonesia dari hasil laporan IMF pada semester I 2020 ke semester I 2021 ada kerugian dari hasil serangan siber sebesar Rp 246 miliar.

Saat ini memang banyak serangan terhadap metode perbankan. Sebelumnya menyerupai insiden ransomware yang mengunci metode perbankan.

“Hacker mengunci metode perbankan dan meminta tebusan. Karena itu kami ingin menampilkan pinjaman untuk bank dan pinjaman terhadap nasabah,” terperinci dia.