5 Hal Yang Perlu di Perhatikan Saat Akan Memulai Sebua Bisnis

By | December 31, 2021

Seseorang yang akan memulai bisnis dengan mendirikan perusahaan selalu muncul dengan seratus pertanyaan di benaknya yang terkadang sulit ditemukan jawabannya. Secara umum, seseorang yang akan mendirikan perusahaan /  bisnis selalu kewalahan dengan pertanyaan seperti apa bentuk perusahaan yang dipilih.

Kemudian pertanyaan terus mengalir, apakah akan bergabung dengan orang lain atau mengelola pribadi. Keputusan mana yang akan kita ambil memiliki konsekuensi, baik dalam mengelola maupun tanggung jawab hukum yang dihasilkan.

Langkah Tepat Mempersiapkan Bisnis

Jika seseorang ingin mendirikan bisnisnya sendiri, maka orang itu adalah pemilik satu-satunya sehingga jika perusahaan rugi harus ditanggung sendiri, dan sebaliknya jika Anda mengalami untung maka menjadi milik Anda sendiri.

[irp]

Sistem ini juga berlaku dalam mengelola dan mengembangkan bisnis yang dijalankan seperti bagaimana pemilihan karyawan, berapa upah yang akan diberikan, berapa jam kerja yang harus dipenuhi, cara menentukan proses produksi dan sebagainya.

Pemilihan Lokasi

Cara memulai bisnis yang baik

Pertanyaan selanjutnya, apakah perusahaan benar-benar siap didirikan? di mana lokasinya? Lokasi ini melibatkan pertimbangan dua aspek, yaitu aspek kedekatan bahan baku dan aspek kedekatan konsumen. Penentuan lokasi perusahaan sangat berpengaruh pada sifat badan usaha yang akan didirikan.

Perusahaan itu berbasis agraria akan sangat berbeda dengan sifat perusahaan berbasis industri. Perusahaan berbasis agraria harus memprioritaskan kedekatan bahan baku, sedangkan perusahaan berbasis industri harus memprioritaskan aspek konsumen dan distribusi.

Secara sederhana, seseorang yang akan memulai bisnis umumnya akan merujuk pada langkah-langkah untuk menentukan di mana lokasi berada, berapa banyak modal yang dibutuhkan, berapa kapasitas produksi, bagaimana memasarkan barang dan bagaimana mengelola karyawan.

Menyeleksi dan Mengelola Karyawan

Karyawan di perusahaan memainkan peran yang sangat vital, karena tanpa karyawan, proses produksi tidak akan dapat berjalan secara optimal sesuai rencana. Meskipun peralatan produksi yang dimiliki perusahaan sangat canggih dan mutakhir, tetapi jika tidak disertai dengan ketersediaan karyawan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang memadai, maka setiap alat canggih tidak ada artinya.

SDM dalam suatu perusahaan tidak lagi dapat dilihat hanya sebagai modal oleh pemilik, tetapi harus dilihat dan diperlakukan sebagai aset berharga seperti aset perusahaan lainnya. SDM sebagai aset perusahaan agar berfungsi dan efektif sesuai dengan kebutuhan, berbagai persyaratan kompetensi dibutuhkan seiring dengan perubahan zaman. Karena perkembangan zaman sekarang ini sangat cepat, perusahaan juga harus menyesuaikan dengan lingkungan bisnis yang ada.

Perusahaan dituntut sejak awal operasinya untuk dapat merencanakan dengan tepat kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk kebutuhan jangka panjang. Perusahaan yang salah dalam merencanakan kebutuhan sumber daya manusia untuk jangka panjang akan mengalami masalah serius di masa depan.

Masalah SDM biasanya muncul ketika organisasi yang mengelilinginya diklasifikasikan sebagai besar dan kompleks. Masalah organisasi biasanya muncul ketika perusahaan ingin melakukan proses rekrutmen, seleksi, penempatan, memberikan pelatihan / pelatihan, memberikan upah dan memberikan hukuman / PHK kepada karyawan. Dengan demikian perusahaan sangat tertarik untuk menciptakan sistem dan budaya kerja yang kondusif.

Karyawan harus memelihara dan mempertahankan semua hak dan kewajiban mereka, termasuk bagaimana membangun hubungan antara karyawan dan karyawan, antara karyawan dan atasan dan sebaliknya. Ini penting karena penciptaan lingkungan kerja perusahaan yang nyaman dan kondusif akan memacu karyawan untuk bekerja sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan. Karyawan yang bekerja di bawah tekanan dan ancaman hanya akan menghasilkan barang dengan kualitas yang diragukan.

[irp]

Karyawan akan bekerja di bawah rasa takut dan kekecewaan, jadi jika dibiarkan dalam jangka panjang, karyawan tidak akan dapat memberikan semua kemampuannya. Jika situasi seperti itu tidak mendapat respons positif dari perusahaan dengan mengubah pola dan kebiasaan yang ada, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terancam.

Untuk mengatasi dan mencegah berbagai kemungkinan ketidakhadiran karyawan dan kekacauan dalam pekerjaan, perusahaan harus memiliki aturan standar mengenai sistem pembayaran, pengembangan, dan memberikan jaminan (pemeliharaan).

Sistem Upah atau Gaji Karyawan

Secara umum, perusahaan dalam menerapkan sistem upah mematuhi upah sesuai dengan waktu dan upah sesuai dengan pekerjaan. Pembayaran sistem wakfu adalah upah kepada karyawan berdasarkan satuan jam, hari, minggu dan bulan. Sistem ini sering digunakan untuk karyawan yang jenis pekerjaannya sulit untuk dihitung secara matematis.

Keuntungan dari sistem pengupahan berdasarkan waktu ini adalah manajemennya sangat sederhana, membuatnya mudah untuk dikelola. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan yaitu karyawan yang rajin dan malas tidak ada perbedaan, sehingga dalam jangka panjang ini dapat menimbulkan kecemburuan dan kerentanan di perusahaan.

Maka ketentuan upah dengan hasil yang bersifat kesatuan adalah perhitungan upah berdasarkan jumlah barang yang diproduksi oleh seseorang. Sistem ini memiliki keunggulan yaitu karyawan yang rajin akan mendapatkan upah tinggi dibandingkan dengan karyawan yang malas.

Kerugiannya, secara umum, karyawan yang bekerja karena mereka ditargetkan dengan waktu atau uang, barang yang dihasilkan berkualitas buruk. Selain itu, karena banyak lembur dan terkuras dalam menyelesaikan pekerjaan seringkali karyawan mengalami sakit. Sistem mana yang akan digunakan dalam menjaga kelangsungan perusahaan, tergantung pada kepemimpinan perusahaan itu sendiri.

Perusahaan yang hanya berpihak pada kepentingan karyawan saja, risikonya adalah laba tidak bisa optimal. Sementara kepemimpinan hanya mementingkan cara mendapatkan keuntungan maksimal bagi perusahaan dan tidak memperhatikan nasib karyawan, maka itu akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan di masa depan.

Mengelola Keuangan Perusahaan

Uang dalam organ seperti darah yang bertugas mengalir melalui semua organ dan mengirimkan oksigen ke otak. Otak seseorang yang kekurangan suplai oksigen, akan mengalami pusing dan kelemahan, yang dalam jangka panjang jika tidak membantu mengalami kematian karena mereka tidak dapat bernapas.

Dalam perusahaan uang sebagai bagian dari sumber daya perusahaan memiliki fungsi sentral yang sulit untuk digantikan oleh sumber daya lainnya. Uang sebagai modal perusahaan, dapat berasal dari dua saham, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.

Uang itu sering digunakan untuk membiayai perusahaan dalam mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi dan barang – barang setengah jadi menjadi barang jadi.

Selain itu juga digunakan untuk membiayai pengeluaran seperti gaji karyawan, biaya tenaga kerja, listrik, telepon, air, asuransi, transportasi, sewa tempat, iklan dan sebagainya. Jenis pengeluaran ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, biaya tetap dan biaya tetap.

Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan, terlepas dari perusahaan memproduksi atau tidak. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan jika melakukan kegiatan bisnis di setiap bulan. Agar dalam praktik pembiayaan perusahaan tidak mengalami kerugian, barang yang diproduksi harus ditentukan Harga Pokok Produksi (HPP).

Memasarkan Barang

Proses pemasaran suatu barang yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan sebenarnya sudah dimulai sejak sebelum barang diproduksi. Proses pemasaran sebenarnya telah dilakukan secara bersamaan ketika melakukan survei pasar di sejumlah tempat.

Seseorang yang menjadi wirausaha dalam menjalankan usahanya, mulai dari cara menentukan jenis usaha dan bentuk usaha, berapa modal yang dibutuhkan, di mana modal didapat, di mana perusahaan akan didirikan, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mempromosikan barang yang akan dijual.

Mempromosikan barang yang kita hasilkan sebenarnya jauh lebih sulit daripada memproduksi barang itu sendiri. Proses promosi adalah tahap yang dilakukan setelah kegiatan pemasaran dan produksi dilakukan. Promosi yang baik secara langsung atau tidak langsung akan mendukung kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.

Barang yang diproduksi oleh perusahaan mungkin bermanfaat bagi publik, tetapi jika tidak diinformasikan dan disosialisasikan dengan baik, barang tersebut tidak akan dapat menjangkau konsumen. Keakuratan dalam penggunaan media yang digunakan untuk menentukan efektivitas informasi tentang barang yang kami produksi.

[irp]

Dalam promosi penjualan barang, ada banyak cara untuk memasarkan barang yang efektif dan efisien. Beberapa alat promosi yang biasa digunakan termasuk koran, majalah, selebaran, radio, televisi, bioskop, media sosial dan lainnya. Ketepatan dalam penggunaan media harus diikuti dalam hal menentukan desain dan bentuk yang ditawarkan. Beberapa kondisi dalam mempromosikan barang melalui iklan harus mencolok, menarik dan memikat konsumen potensial.

Kesimpulan

Setiap orang yang akan memulai bisnis selalu dihinggapi kekhawatiran dan kecemasan, mengenai barang apa yang akan diproduksi, berapa modal bisnis yang dibutuhkan, di mana barang akan dibuat, bagaimana memasarkan barang-barang ini? Pertanyaan-pertanyaan ini masuk akal dan seharusnya, tetapi masalahnya adalah bagaimana menjawab dan memecahkan masalah.

Mengelola bisnis, terutama dalam skala besar, memang membutuhkan keahlian khusus, terutama gaya kepemimpinan yang digunakan dalam mengelola sumber daya perusahaan.

SDM sebagai bagian dari sumber daya perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Mengelola SDM lebih sulit daripada mengelola uang, sehingga membutuhkan kebijaksanaan dan kebijaksanaan seorang pemimpin. Semoga bermanfaat ya